Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Catatan 17 Agustus 2013

Tak perlu ada yang ditulis perihal mengulangnya perayaan kemerdekaan Indonesia sejak 68 tahun silam. Pasalnya kebosanan terhadap harapan palsu dan kebisingan pekik “merdeka” sudah cukup mengisi hari-hari ku selama duapuluh empat tahun belakangan ini. Kejengahan tentang sebagai masyarakat, seringkali manusia termaksud saya harus mensiasati hidup agar tidak mati sia-sia di negeri sendiri. Hidup ber- siasat . Di level paling tinggi negara dalam hal ini tercatat mensiasati Pancasila agar diterima secara utuh dengan perangkat seadannya. Melegalkan pembunuhan. Menjebak siasat kebudayaan yang dirumuskan menjadi  ansih i deologi yang punya karakter memaksa. Sempat kemudian disatu catatan kita sampai pada pemahaman terlalu bodoh dan sempitnya dunia jika pilihan kita terjebak hanya pada dua buah pengetahuan yang diantaranya  kapitalisme disatu sisi dan komunisme disisi yang lainya.  Perdebatan kita tentang siasat kebudayaan rakyat sampai pada ; apakah ideologi yang kemudian membatasi kita d

Orang “nekad”

Kegaduhan. Disetiap sudut kota maupun desa makin hari makin menemukan tempatnya ketika media juga senantiasa menampilkan nya pada layar kaca.  Aduhai .. selalu berkembang prodak prodak baru dalam kekacauan. Belum lama ditemui dilayar kaca soal pembunuhan anak pada ibunya sendiri yang disebabkan karena tak mendapat uang jajan. Yang teranyar aksi sweeping dari organisasi massa FPI yang menabrak pengguna jalan hingga tewas. Nekad.  Ya , mereka nekad. Jika penelusuran tentang masa lalu bisa kita lakukan, mungkin akan terdengar pula istilah nekad yang justru di sistematis kan oleh negara. Seperti biasa Sukarno memperkenakan satu istilah selogan yang selalu berisi satu kepanjangan. NEKAD berarti ; (1) Negara kita persatukan, (2) Ekonomi kita sosialiskan, (3) Keamanan kita selesaikan, (4) Agama kita muliakan, (5) Demokrasi terpimpin kita laksanakan. Jargon-jargon terlihat mengisi semua papan iklan wacana dalam masyarakat Indonesia. Politik mengajak kita untuk ikut bertanggung jawab menyele