We Make The Road by Walking
Dengan sengaja saya cari lagi buku terbitan temen-teman Transformasi yg waktu itu-keredaksianya- dipimpin oleh romo Wahyu Arifin. sudah beberapa kali bolak-balik gk pernah nemu, sampai akhirnya tadi dgn tdk sengaja terlihat, nampak, diantara tumpukan majalah-majalah usang. Buku ini cukup menarik, karena dihadirkan dalam bentuk dialok -- seperti membayangakan karya karya Plato yg juga kebanyakan berbentuk dialok -- antara Paolo Freire dan Myles Horton. Nama Freire agak lebih populer di telinga intelektual Indonesia, jika dibandingkan dengan Myles Horton. setidaknya itu pengakuan Prof. Tilaar dalam kata pengantar buku ini (krn sy tidak merepresentasikan intelektual dan juga baru tau Myles Horton dr buku ini). Horton and Freire Keduanya lahir dan tumbuh berkembang menjadi seorang "expert" di situasi yg secara sosial-politik-kuktur sangat jauh berbeda. Pengalaman-pengalaman intelektual dan perjuangan untuk pendidikan yg memerdekaan juga berbeda. Jika Freire hidup dengan a